Asalamualaikum Wr.wb
Hai hai hai Semua
sebelumnya saya mau memperkenalkan diri, Nama saya Happy Puji Setiawan disini saya mencoba berbagi pengetahuan saya tentang TATA NAMA TUMBUHAN, nah bagi anda yang lagi butuh butuhnya informasi ini download lah materi yang saya posting, engga sulit kok memahaminya. baiklah langsung saja inilah TATA NAMA TUMBUHAN :
TATA NAMA TUMBUHAN
Unsur utama yang
menjadi ruang lingkup Taksonomi Tumbuhan adalah pengenalan (identifikasi),
pemberian nama dan penggolongan atau klasifikasi. Cara penamaan yang lebih
sistematik dalam tata nama tumbuhan, pertama kali diperkenalkan oleh Carolus Linnaeus dalam buku yang ditulisnya, yaitu Systema Naturae ("Sistematika Alamiah").
A. Tata nama binomial
Tata nama binomial (binomial berarti 'dua nama') merupakan aturan
penamaan baku bagi semua organisme (makhluk hidup) yang terdiri dari dua kata dari sistem taksonomi (biologi), dengan mengambil nama genus dan nama spesies. Nama yang dipakai adalah nama baku yang diberikan dalam bahasa Latin atau bahasa lain yang dilatinkan. Aturan ini pada awalnya diterapkan untuk
fungi, tumbuhan dan hewan oleh penyusunnya (Carolus Linnaeus), namun kemudian segera diterapkan
untuk bakteri pula. Sebutan yang disepakati untuk nama ini adalah 'nama ilmiah' (scientific
name). Awam seringkali menyebutnya sebagai "nama latin" meskipun
istilah ini tidak tepat sepenuhnya, karena sebagian besar nama yang diberikan
bukan istilah asli dalam bahasa latin melainkan nama yang diberikan oleh orang
yang pertama kali memberi pertelaan atau
deskripsi (disebut deskriptor) lalu
dilatinkan.
Penamaan
organisme pada saat ini diatur dalam Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Botani (ICBN) bagi tumbuhan,
beberapa alga, fungi, dan lumut kerak, serta fosil tumbuhan; Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Zoologi (ICZN) bagi hewan dan
fosil hewan; dan Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Prokariota (ICNP). Aturan
penamaan dalam biologi, khususnya tumbuhan, tidak perlu dikacaukan dengan
aturan lain yang berlaku bagi tanaman budidaya (Peraturan Internasional bagi Tata Nama
Tanaman Budidaya, ICNCP).
B. Aturan penulisan
a) Aturan
penulisan dalam tatanama binomial selalu menempatkan nama ("epitet"
dari epithet) genus di awal dan nama ("epitet") spesies
mengikutinya.
b) Nama genus
selalu diawali dengan huruf kapital (huruf besar,
uppercase) dan nama spesies selalu diawali dengan huruf biasa (huruf
kecil, lowercase).
c) Penulisan nama
ini tidak mengikuti tipografi yang menyertainya (artinya, suatu teks yang
semuanya menggunakan huruf kapital/balok, misalnya pada judul suatu naskah,
tidak menjadikan penulisan nama ilmiah menjadi huruf kapital semua) kecuali
untuk hal berikut :
1. Penulisan nama
ilmiah yang dicetak harus ditulis dengan huruf miring (huruf italik). Contoh: Aspergilus
wentii, Rhizopus sp.
2. Penulisan nama
ilmiah yang ditulis dengan tangan harus diberi garis bawah yang terpisah untuk
nama genus dan nama spesies. Contoh Penicillium notatum.
d) Nama lengkap (untuk
hewan) atau singkatan (untuk tumbuhan) dari deskriptor boleh
diberikan di belakang nama spesies, dan ditulis dengan huruf tegak (latin) atau
tanpa garis bawah (jika tulisan tangan). Jika suatu spesies digolongkan dalam
genus yang berbeda dari yang berlaku sekarang, nama deskriptor ditulis dalam
tanda kurung. Contoh: Glycine max Merr., Passer domesticus (Linnaeus, 1978) — yang terakhir semula
dimasukkan dalam genus Fringilla, sehingga diberi tanda kurung
(parentesis).
e) Pada penulisan
teks yang menyertakan nama umum/trivial, nama ilmiah biasanya menyusul dan
diletakkan dalam tanda kurung.
Contoh pada suatu judul: "PENGUJIAN DAYA TAHAN
KEDELAI (Glycine max Merr.) TERHADAP BEBERAPA TINGKAT SALINITAS".
(Penjelasan: Merr. adalah singkatan dari deskriptor (dalam contoh ini E.D.
Merrill) yang hasil karyanya diakui untuk menggambarkan Glycine max.
Nama Glycine max diberikan dalam judul karena ada spesies lain, Glycine
soja, yang juga disebut kedelai.).
f) Nama ilmiah
ditulis lengkap apabila disebutkan pertama kali. Penyebutan selanjutnya cukup
dengan mengambil huruf awal nama genus dan diberi titik lalu nama spesies
secara lengkap. Contoh: Tumbuhan dengan bunga terbesar dapat ditemukan di
hutan-hutan Bengkulu, yang dikenal sebagai padma raksasa (Rafflesia
arnoldii). Di Pulau Jawa ditemukan pula kerabatnya, yang dikenal sebagai
R. patma, dengan ukuran bunga yang lebih kecil. Sebutan E. coli
atau T. rex berasal dari konvensi ini.
g) Singkatan
"sp." (zoologi) atau "spec." (botani) digunakan jika nama
spesies tidak dapat atau tidak perlu dijelaskan. Singkatan "spp."
(zoologi dan botani) merupakan bentuk jamak. Contoh: Canis sp., berarti
satu jenis dari genus Canis; Adiantum spp., berarti jenis-jenis Adiantum.
h) Sering
dikacaukan dengan singkatan sebelumnya adalah "ssp." (zoologi) atau
"subsp." (botani) yang menunjukkan subspesies yang belum
diidentifikasi. Singkatan ini berarti "subspesies", dan bentuk
jamaknya "sspp." atau "subspp.
i) Singkatan "cf." (dari confer) dipakai jika identifikasi
nama belum pasti. Contoh: Corvus cf. splendens berarti
"sejenis burung mirip dengan gagak (Corvus splendens) tapi belum
dipastikan sama dengan spesies ini".
k) Tatanama
binomial dikenal pula sebagai "Sistem Klasifikasi Binomial"
Penentuan nama baru
dan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam Kode
Internasional Tata Nama Tumbuhan (international Code of Botanical
Nomenclature)
1). Cara Menulis Nama Jenis
Ketentuan - ketentuan
yang harus dipenuhi dalam menulis nama jenis dengan sistem tata nama
binomial adalah sebagai berikut :
a. huruf pertama dari kata yang menyebutkan marga (genus) ditulis dengan huruf
besar, edangkan untuk kata penunjuk spesies ditulis dengan huruf kecil semua .
Contoh: Zea mays; Zea = genus mays = spesies
b. Bila nama jenis ditulis dengan tangan atau ketik, harus diberi garis bawah
pada kedua kata nama tersebut. Namun bila dicetak harus memakai huruf miring
(tanpa garis bawah). contoh: Zea mays bila dicetak ; Zea mays bila
diketik.
c. Bila nama penunjuk jenis pada tumbuhan lebih dari dua kata , kedua kata
tersebut harus dirangkaikan dengan tanda penghubung. Contoh: Hibiscus rosa
sinensis menjadi Hibiscus rosa-sinensis.
2). Nama Marga (Genus)
Nama marga (genus)
terdiri atas satu kata tunggal yang dapat diambil dari kata apa saja. Huruf
pertamanya ditulis dengan huruf besar. Contohnya : Solanum (terung -
terungan).
3). Nama Suku (Famili)
Nama Famili diambil
dari nama genus organisme yang bersangkutan ditambah akhiran acceae bila itu
tumbuhan. Contohnya : famili Solanaceae dari solanum + aceae (terung -
terungan).
4). Nama Kelas
Adalah nama genus
+ nae, contoh : Equisetum + nae, menjadi kelas Equisetinae.
5). Nama Ordo
Adalah nama genus
+ ales , contoh : Zingiber + ales, menjadi ordo Zingiberales.
Identifikasi
Identifikasi tumbuhan
adalah menentukan namanya yang benar dan tempatnya yang tepat dalam sistem
klasifikasi. Tumbuhan yang akan diidentifikasikan mungkin belum dikenal oleh
dunia ilmu pengetahuan (belum ada nama ilmiahnya), atau mungkin sudah dikenal
oleh dunia ilmu pengetahuan.
Penentuan nama baru
dan penentuan tingkat-tingkat takson harus mengikuti aturan yang ada dalam
KITT. Prosedur identifikasi tumbuhan yang untuk pertama kali akan diperkenalkan
ke dunia ilmiah memerlukan bekal ilmu pengetahuan yang mendalam tentang isi
KITT.
Untuk identifikasi
tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana
antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi,
kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis. Flora adalah suatu bentuk
karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam
suatu wilayah tertentu. Monografi adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan
yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang tergolong dalam kategori tertentu. baik
yang terbatas pada suatu wilayah tertentu saja maupun yang terdapat di seluruh
dunia.
Kunci identifikasi
merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada
spesimen yang akan diidentifikasi. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam
kunci identifikasi ditemukan jawabnya, berarti nama serta tempatnya dalam
sistem klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi dapat diketahui. Lembar Identifikasi
Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai dengan nama
klasifikasi jenis yang bersangkutan.
Terimakasih telah membaca posting saya, bila ada kesalahan dalam penuulisan mohon dimaafkan yak.... sampai jumpa lagi, jangan lupa tinggalkan komentarnya sob.
Asalamualaikum. Wr. Wb
0 komentar:
Posting Komentar