TUGAS
PRAKTIKUM TAKSONOMI
IDENTIFIKASI
FUNGI
Dosen
Pengampuh : Prasetyo M.Pd

Kelompok
1
Disusun
oleh:
NAMA : Hepy Puji Setiawan
NPM : 12320136
KELAS
: 2E Pendidikan Biologi
FAKULTAS
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP
PGRI SEMARANG
2013/2014
IDENTIFIKASI FUNGI
A.
Tujuan
1. Mengidentifikasi
morfologi dan anatomi fungi dan pada
masing - masing spesies.
2. Mengklasifikasikan
fungi dan pada masing-masing spesies.
B.
Manfaat
1. Mengetahui
morfologi dan anatomi fungi masing – masing
spesies.
2. Mengetahui
klasifikasi fungi dan pada masing-masing
spesies.
C.
Tinjauan
Pustaka
Fungi atau Cendawan adalah organisme
Heterotrofik, mereka memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya. Bila mereka
hidup dari benda organik mati yang terlarut mereka disebut saprofit. Saprofit
menghancurkan sisa-sisa tumbuhan dan hewan yang kompleks, menguraikannya
menjadi zat-zat kimia yang lebih sederhana, yang kemudian dikembalikan kedalam
tanah, dan selanjutnya meningkatkan kesuburannya. Jadi mereka dapat sangat
menguntungkan bagi manusia. Sebaliknya mereka juga dapat merugikan kita
bilamana mereka membusukkan kayu, tekstil, makanan dan bahan-bahan lain.
Cendawa saprofit juga penting dalam fermentasi
industri, misalnya pembuatan bir, minuman anggur, dan produk anti biotik seperti
pinisilin. Peragian adonan dan pemasakan beberapa keju juga tergantung kepada
kegiatan cendawan.
Beberapa Fungi, meskipun saprofitik, dapat juga
menerbu inang yang hidup lalu tumbuh dengan subur disitu sebagai parasit.
Sebagai parasit, mereka menimbulkan penyakit pada tumbuhan dan hewan, termasuk
manusia.
Cara memperoleh nutrien yang absorptif
menjadikan Fungi terspesialisasi sebagai pengurai(saproba), parasit atau
simbion-simbion mutualistik. Fungi Saprobik menyerap zat-zat makanan dari bahan
organik yang sudah mati, seperti pohon yang sudah tumpang, bangkai hewan, atau
buangan organisme hidup. Di dalam proses nutrisi saprobik ini, fungi
menguraikan bahan organik tersebut. Fungi Parasitik menyerap zat-zat makanan
dari sel-sel inang yang masih hidup. Beberapa jenis fungi parasitik, misalnya
seperti spesies tertentu yang menginfeksi paru-paru manusia, bersifat
patogenik. Fungi Mutualistik juga menyerap zat makanan dari organisme inang,
akan tetapi fungi tersebut membalasnya dengan fungi yang menguntungkan bagi
pasangannya dalam hal tertentu, misalnya membantu suatu tumbuhan di dalam
proses pengambilan mineral dari tanah.
Fungi menempati lingkungan yang sangat beraneka
ragam dan berasosiasi secara simbiotik dengan banyak oganisme. Meskipun paling
sering ditemukan di habitat darat, beberapa fungi hidup di lingkungan akuatik,
di mana fungi tersebut berasosiasi dengan organisme laut dan air-tawar serta
dengan bangkainya. Lichen, perpaduan simbiotik antara fungi dan alga, banyak
terdapat dimana-mana dan ditemukan di beberapa habitat yang sangat tidak
bersahabatdi Bumi ini: gunung yang kering dan di Antartika, tundra alpin dan
arktik. Fungi simbiotik lainnyahidup di dalam jaringan tumbuhanyang sehat, dan
spesies lain membentuk mutualisme-mutualisme pengkonsumsi-selulosa dengan
serangga, semut dan rayap.
Jamur merupakan
organisme yang mirip tumbuhan tetapi tidak memiliki klorofil. Dalam klasfikasi
system tiga kingdom, jamur (fungi) dikelompokan sendiri terlepas dari kelompok
Plantae (tumbuhan) karena jamur tidak dapat berfotosintesis dan dinding selnya
bukan dari selulosa.
Jamur hidup tersebar
dan terdapat ditanah, air vegetasi, badanhewan, makanan, di bangun, bahkan pada
tubuh manusia. Jamur dapat tumbuh dan berkembang pada kelembaban dan pada suhu
yang tinggi. Saat ini di Indonesia diperkirakan terdapat 4.250 sampai 12.000
jenis jamur. Dari jumlah tersebut dalam kehidupan memiliki peran masing-masing
di habitatnya baik yang berkaitan langsung maupun tidak langsung bagi manusia.
REPRODUKSI JAMUR
Bagian
terbesar suatu kapang secara potensial mampu untuk tumbuh dan berkembang biak.
Inokulasi fragmen yang kecil sekali pada medium sudah cukup untuk memulai
individu baru. Hal ini diperoleh dengan menanamkan inokulum pada medium segar
dengan bantuan jarum transfer, suatu cara yang serupa dengan yang digunakan
untuk bakteri. Bedanya ialah bahwa jarum yang dipakai untuk kapang itu lebih
kaku dan ujungnya pipih agar dapat memotong miselium.
Secara
alamiah cendawan berkembang biak dengan berbagai cara, baik secara aseksual
dengan pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora, dapat pula dengan
seksual dengan peleburan nukleus dari dua sel induknya. Pada pembelahan, suatu
sel membagi diri untuk membentuk dua sel anak yang serupa. Pada penguncupan,
semua sel anak tumbuh dari penonjolan kecilpada sel inangnya.
Spora aseksual, yang
berfungsi untuk menyebarkan spesiesdibentuk dalam jumlah besar. Macam spora
aseksual:
a. Konidiospora atau konidium.
Konidium yang kecil dan bersel satu disebut mikrokonidium. Konidium yang
besar lagi bersel banyakdinamakan makromonodium. Konidium dibentuk di ujung
atau di sisi suatu hifa.
b. Sporangiospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam
kantung yang disebut sporangium di
ujung hifa khusus (sporangiosfor).Aplanospora adalah sporangiospora nonmotil.
Zoospora ialah sporangiospora yang motil, motilitasnya disebabkan oleh adanya
flagelum.
c. Oidium atau
artrospora. Spora bersel satu ini terbentuk karena terputusnya sel-sel
hifa.
d. Klamidospora. Spora bersel satu yang berdinding tebal ini
sangat resisten terhadap keadaan yang buruk, terbentuk dari sel-sel hifa somatik.
e. Blastospora. Tunas atau kuncup pada sel-sel khamir
disebut blastospora.
Spora
seksual, yang dihasilkan dari peleburan
dua nukleus, terbentuk lebih jarang, lebih kemudian, dan dalam jumlah yang
lebih sedikit dibandingkan dengan spora aseksual. Juga, hanya terbentuk dalam
keadaan tertentu. Ada beberapa tipe spora seksual:
a. Askospora. Spora bersel satu ini terbentuk di dalam
pundi atau kantung yang dinamakan askus.
Biasanya terdapat delapan askospora di dalam setiap askus.
b. Basidiospora. Spora
bersel satu ini terbentuk diatas strukturberbentuk ganda yang dinamakan basidium.
c. Zigospora. Zigospora adalah spora besar berdinding
tebal yang terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara seksual serasi,
disebut juga gametangia, pada beberapa cendawan melebur.
d. Oospora. Spora ini terbentuk dalam struktur betina
khusus yang disebut oogonium. Pembuahan telur, atau oosfer, oleh gamet jantanyang terbentuk di dalam anteredium menghasilkan oospora. Dalam
setiap oogonium dapat ada satu atau beberapa oosfer.
Spora aseksual dan
seksual dapat dikitari oleh struktur pelindung
yang sangat terorganisasi yang
disebut tubuh buah. Tubuh buah aseksual diantaranya ialah aservulus dan piknidium.
Tubuh buah seksual yang umum disebut peritesium
dan apotesium.
KLASIFIKASI JAMUR
Berdasarkan
Cara reproduksi secara generatif, jamur dapat dibagi menjadi 4 kelas, yaitu
Zygomycotina, Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deutromycotina.
a. Zygomycotina
Jamur
kelompok ini namanya Zygomycotina karena dalam reproduksi generatifnya
menghasilkan zigot di dalam zigospora. Jamur Zygomycotina mempunyai ciri-ciri
yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa tidak
bersekat, mengandung inti haploid, memiliki keturunan diploid lebih singkat,
reproduksi vegetative dengan membentuk spora, reproduksi generative dengan
konjugasi yang menghasilkan zigospora.
Perkembangan secara
seksual terjadi karena ada 2 macam hifa, yaitu hifa (+) dan hifa (-). Keduanya
bisa terdapat pada satu talus atau talus yang berbeda. Anggota kelas
Zygomycotina antara lain : Rhizopus oryzae, Rhizopus oligosporus, Rhizopus
nigricans, Mucor mucedo, Mucor javanicans, dan Clamydomucor oryzae.
b. Ascomycotina
Jamur
kelompok ini di sebut Ascomycotania, karena dalam reproduksi generatifnya
menghasilkan askospora. Jamur ini yang termasuk kelas Ascomycotania mempunyai
cirri-ciri yaitu dinding selnya tersusun atas zat kitin, uniseluler dan
multiseluler, hifa bersekat, membentuk badan buah yang disebut askokrap,
memiliki inti haploid, memiliki keturunan dipoloid lebih singkat, reproduksi
vegetatifnya dengan membentuk konidiospora, reproduksi generatifnya dengan
konjugasi yang menghasilkan askospora. Spesies-spesies anggota kelas
Ascomycotina ialah sebagai berikut:
1) Sacharomyces cereviciae, jamur unisel yang
dapat membelah diri, dapt memfermentasikan gula menjadi alcohol sehingga sering
digunakan untuk membuat tape maupun roti.
2) Sacharomyces
ellipsoids, Saccharomyces tuac, Penicillium notatum, Penecillium chrysogenum,
Penecillium camemberti, Penecillium requeforti, Aspergillus
3) wentii, Aspergillus flavus, dan Aspergillus
roti.
c. Basidiomycotina
Jamur kelompok ini
disebut Basidiomycotina karena dalam reproduksi generatifnya menghasilkan
basidiofora. Jamur yang termasuk kelas Basidiomycotina mempunyai ciri-ciri yaitu
dinding selnya tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa bersekat, dibedakan hifa primer (berinti satu) dan sekunder (berinti dua), mengandung inti haploid, memiliki keturunan
diploid lebih singkat, membentuk badan buah yang disebut basidikrop, reproduksi
vegetative dengan membentuk konidiospora, reproduksi generative dengan
menghasilkan basidopora.
Spesies-spesies
anggota dari kelas Basidiomycotina antara lain sebagai berikut : Volvoriella
volvace (jamur merang), Auricularia polytricha (jamur kuping), Pleurotus (jamur
tiram), Amanita phalloides, Amanita Verna, Amanita muscarnia, Amanita
caesarnia, Puccinia graminus (jamur api).
d. Deuteromycotina
Jamur
kelompok ini disebut jamur imperfecti (jamur tidak sempurna) atau
deuteromycotina karena belum diketahui cara perkembang biakan seksualnya. Namun
demikian, untuk memudahkan dan karena tingkat konidiumnya begitu jelas dan
tidak asing lagi, banyak spesies yang masih dianggapkipun tingkat seksualnya
sekarangtelah diketahui dengan baik.
Sebagian
besar cendawan yang patogen pada manusia adalah Deuteromycetes. Mereka sering
kali membentuk spora aseksual beberapa macam di dalam spesies yang sama,
sehingga dapat membantu dalam mengidentifikasikannyadi laboratorium.
Jamur
yang termasuk kelas Deuteromycotina mempunyai cirri-ciri yaitu dinding selnya
tersusun atas zat kitin, multiseluler, hifa bersekat, dibedakan tipe hifa
Primer (berinti satu) dan sekunder (berinti dua), mengandung inti haploid,
Memiliki keturunan diploid lebih singkat, dan reproduksi vegetative dengan
membentuk konidiospora.
Contoh spesies dari
kelas Deuteromycotina antara lain
sebagai berikut :
1) Microsporium audoini, Trichophyton, dan Epidermophyton penyebab penyakit kurap
dan panu.
2) Epidermophyton floocosum penyebab penyakit kaki
atlet.
3) Scelothium rolfsii penyebab penyakit busuk pada tanaman.
4) Helmintorosporium oryzae perusak kecambah dan
buah.
PERANAN JAMUR DALAM
KEHIDUPAN
Jamur
sangat berperan dalam kehidupan manusia. Sebagian jenis jamur ada yang dapat
dimakan sebagai sumber protein, lemak, dan glikogen. Beberapa jenis lainnya
dapat dimanfaatkan dalam industry makanan dan minuman dengan melalui proses
fermentasi. Di dalam ekosistem, jamur sangat berguna sebagai organisme
decomposer (pengurai). jamur bersama bakteri berperan dalam menguraikan sampah
organic hingga menjadi bentuk sederhana. Namun, beberapa jenis jamur ada yang
dapat menyebabkan penyakit, baik pada tumbuhan, hewan, maupun manusia. Akibat
serangan jamur, tidak sedikit kerugian yang ditimbulkannya terhadap hasil
pertanian. Lengkapilah table mengenai peranan yang menguntungkan dan merugikan
dari jamur berikut ini.
Peranan jamur dalam kehidupan :
a. Menguntungkan:
1)
Bidang industri makanan
dan minuman :
a) Rhizopus oryzae, jamur
pada tempe.
b) Saccharomyces
cerevisiae, pada tape, alkhohol dan roti.
c) Saccharomyces ovale,
pada tape, alkohol dan roti.
d) Saccharomyces sake,
jamur pada sake.
e) Aspergillus wentii,
pada pembuatan kecap.
f) Aspergillus oryzae,
untuk tape.
g) Penicellium camemberti,
untuk peembuatan keju.
h) Penicellium roqueforti,
untuk pembuatan keju.
i) Volvariela volvacea,
jamur merang.
2)
Bidang kedokteran :
a) Penicellium notatum,
untuk antibiotik.
b) Penicellium
chrysogenum, untuk antibiotik.
3)
Bidang pertanian :
a) Jamur membantu
mengembalikan kesuburan tanah , sebagai organisme pengurai.
b. Merugikan:
1) Pada manusia :
Aspergillus nidulans, Aspergillus niger. Keduanya menyebabkan penyakit pada
telinga (otomikosis).Deuteromycetes, menyebabkan penyakit kulit
(dermatomikosis).
2)
Pada hewan :
Aspergillus fumigatus, menyebabkan penyakit paru-paru burung (aspergilosis).
3)
Pada tanaman :
Phytophthora infestan, penyakit pada kentang.Phytophthora nicotianae, penyakit
pada tembakau.Phytophthora faberi, penyakit pada karet.
4)
Jamur penghasil racun:
a) Aspergillus flavus,
penghasil racun oflaktoksin.
b) Amanita phaloides,
penghasil racun falin, yang dapat merusak sel darah merah.
B.
Alat
dan Bahan
1. Alat
·
Microskop
·
Kaca Preparat
·
Pipet tetes
·
Lup
·
Cutter
·
Alat tulis
2. Bahan
·
Jamur tempe
·
Jamur tape
·
Jamur roti
C.
Langkah
Kerja
1. Pengamatan
morfologi
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang
diperlukan.
b.
Mengamati awetan jamur yang ada pada
toples tertutup.
c.
Menggambar hasil awetan jamur tersebut.
d.
Mengidentifikasi hasil awetan jamur
tersebut.
e.
Mengklasifikasikan hasil awetan jamur tersebut.
2. Pengamatan
Anatomi
a.
Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan.
b.
Menyiapkan microskop untuk melakukan pengamatan dengan
perbesaran 10x10 dan bisa berubah perbesarannya sesuai dengan kebutuhan.
c.
Mengambil sample jamur dari roti, tape dan tempe yang
akan diamati dan meletakkan pada kaca preparat.
d.
Menutup kaca preparat yang telah ditetesi air dan
mengusahakan agar pada kaca preparat tidak ada gelembung.
e.
Mengamati sample dari jamur roti, tape dan tempe
dengan menggunakan microskop.
f. Mengidentifikasi
ciri- ciri anatomi jamur pada roti, tape dan tempe yang diamati, lalu
membandingkan dengan ciri-ciri pada literatur.
g. Menggambar
hasil pengamatan yang terlihat pada microskop.
h.
Menyusun urutan klasifikasi.
F. Hasil
Pengamatan
A. Jamur Makroskopis
No
|
Gambar
|
Gambar
Pembanding
|
Ciri-ciri
|
1.
|
Jamur
tiram
|
![]() |
-
Batangnya semakin kebawah semakin mengecil.
-
Tekstur bagian bawah daun beruas-ruas, namun bagian
atasnya halus.
-
Terdapat lubang pada tubuh buah bagian atas.
-
Bercabang banyak.
-
Tubuh buah berbentuk
payung.
-
Daunnya lebar-lebar.
|
2.
|
Jamur paku
|
![]() |
-
Bentuk seperti paku.
-
Berwarna kecoklatan.
-
Terdapat bulu-bulu diatas tubuh buah.
-
Tumbuh diatas kayu yang lembab.
-
Merupakan jenis jamur liar.
-
Memiliki batang.
-
Memiliki akar semu.
|
3.
|
Jamur
merang
|
![]() |
-
Tubuh buah berbentuk payung.
-
Himenefora membentuk lamela dengan lapisan himenium
pada kedua sisinya.
-
Hidup sebagai saprofit.
-
Miselium tumbuh ditanah.
-
Tubuh buah mendaging, lunak dan cepat busuk.
-
Tudung berkembang seperti cawan.
|
4.
|
Jamur kayu
|
![]() |
-
Tubuh buah berupa seperti kipas.
-
Lubang pori-pori disebut himenefora.
-
Tubuh buah berbentuk setengah lingkaran.
-
Banyak terdapat kayu-kayu lapuk.
-
Bagian atas berbentuk cekung seperti cawan.
-
Sisi dalam lubang terdapat himenium yang tersebar
ditubuh (miselium).
|
5.
|
Jamur
kuping
|
![]() |
-
Berwarna coklat.
-
Tubuh buah bertekstur kenyal.
-
Bentuknya bulat bergelembung seperti balon.
-
Tangkainya kecil dan pendek.
-
Tubuh buah berwarna.
-
Tumbuh dipohon yang lembap atau mati.
|
B. Jamur
Mikroskopik
N No
|
Gambar
|
Gambar
|
Deskripsi
|
1 1.
|
Jamur
tempe
|
![]() |
-Terdiri dari miselium yang lebatserta hifa
yang memiliki inti banyak.
-Menghasilkan rhizoid yang berfungsi untuk
berpegangan pada substrat.
-Mempunyai miselium 3tipe:stolon, rhizoid, sporangiofor.
-Menempel pada substrat, kebanyakan menempel
pada tempe.
-Heterotrof karena tidak memiliki klorofil.
-Aseksual dengan spora yang dihasilkan oleh
sporangium dan hasil akhir menghasilkan aplanospora.
-Seksual
dengan konjugasi (penggabungan gen).
|
2.
|
Jamur
tape
|
![]() ![]() |
-Uniseluler.
-Terjadinya patenogenesis, karena hanya
terdapat satu sel saja.
-Dalam keadaan tertentu miselium semu.
-Menempel pada substrat biasanya terdapat
pada makanan yang berjamur.
-Dengan cara aseksual membentuk kuncup atau
tunas.
-Heterotrof.
-Peranan
: sebagai fermentor
|
3.
|
Jamur
roti
|
![]() ![]() |
-Terdiri dari miselium serta hifa yang
memiliki inti banyak.
-Menghasilkan rhizoid yang berguna untuk
berpegangan pada substrat.
-Dari miselium keluar benang-benang tegak
dengan sporangium pada ujungnya.
-Hidup ditempat-tempat yang lembab dan
makanan serta substrat lainnya.
-Saprofit pada kotoran hewan dan substrat
lainnya.
-Heterotrof.
-Perkembangbiakan cara aseksual dilakukan
dengan menghasilkan applanospora, seksual dilakukan oleh gametangiogami yang
menghasilkan zoospora.
|
G.
PEMBAHASAN
A. Jamur Makroskopik
1. Jamur Tiram (Pleuratus
ostreatus)
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Divisio : Basidiomycota
Classis :
Basidiomycetes
Ordo : Pleratusales
Familia : Pleratuseae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus
astreatus
Dinding selnya tersusun
atus zat kitin, multiseluler, hifa bersekat, dibedakan hifa primer (berinti
satu) dan sekunder (berinti dua), mengandung inti haploid, memiliki keturunan
diploid lebih singkat, membentuk badan buah yang disebut basidikrop. Reproduksi vegetative dengan membentuk
kondiospora, reproduksi generative dengan menghasilkan basidopora. Reproduksi generatifnya menghasilkan
basidiofora.
Jamur tiram ( Pleurotus
ostreatus ) adalah jamur pangan dari kelompok Basidiomycota dan termasuk kelas
Homobasidiomycetes dengan ciri-ciri umum tubuh buah berwarna putih hingga krem
dan tudungnya berbentuk setengah lingkaran mirip cangkang tiram dengan bagian
tengah agak cekung.Jamur tiram masih satu kerabat dengan Pleurotus eryngii dan
sering dikenal dengan sebutan King Oyster Mushroom.
Tubuh buah jamur tiram
memiliki tangkai yang tumbuh menyamping ( bahasa Latin : pleurotus ) dan
bentuknya seperti tiram ( ostreatus ) sehingga jamur tiram mempunyai nama binomial
Pleurotus ostreatus .Bagian tudung dari jamur tersebut berubah warna dari
hitam, abu-abu, coklat, hingga putih, dengan permukaan yang hampir licin,
diameter 5-20 cm yang bertepi tudung mulus sedikit berlekuk.Selain itu, jamur
tiram juga memiliki spora berbentuk batang berukuran 8-11×3-4μm serta miselia
berwarna putih yang bisa tumbuh dengan cepat.
2. Jamur merang (Vulvariella vulvaceae)
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Divisio : Basidiomycota
Classis : Homobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Familia : Pluteaceae
Genus : Volvariella
Spesies :
Vulvariella vulvaceae
Merupakan kelompok organisme eukariotik yang
membentuk ragnum fungi jamur yang umumnya bersel banyak.Perkembangbiakannya
berbeda beda,Besidiospora mempunyai jenis kelamin yang berbeda pada
perkecambahan spora tadi terjadilah dua macam miselium yang bersekat pada satu
inti dalam tiap sel. Perkecambahannya juga tanpa batas. Jika dua sel vegetativ
yang berlainan bertemu maka dua sel ini menjadi satu (somatogami) dan
terjadilah satu sel dengan sepasang inti di dalamnya. Tubuh buah kebanyakan
berbentuk payung. Himefora membentuk lamela/papan dengan lapisan himenium pada
kedua sisinya, hidup sebagai saprofit, sebagian kecil sebagai parasit. Beberapa
diantaranya ada yang dapat dimakan, tetapi ada pula yang beracun. Tubuh buah
mendaging, lunak dan cepat membusuk. Bersifat Heterotrof. Pada tubuh buah jamur
dewasa, tudung berkembang seperti cawan, berwarna coklat tua keabu-abuan dengan
bagian tulang berwarna coklat muda.
Jamur Merang termasuk jamur sejati
yang memiliki tingkatan hidup yang lebih tinggi dari pada tumbuhan Talus
lainya. Jamur sejati umumnya memiliki tubuh buah yang merupakan tonjolan
atau pertumbuhan dari Myselium.Tubuh buah pada Jamur Merang (Volvariella
volvacea) sudah memiliki Akar, batang (tangkai) di mana pada tudung
terbentuk spora. Spora yang sudah masak biasanya di terbangkan oleh angin yang
kemudian tumbuh membentuk myselium. Myselium umurnya lebih dari satu tahun,
selama keadaan buruk myselium berada dalam tanah, kadang –
kadang juga kayu, dan pada musim-miusim tertentu (di
indonesia musim hujan) membentuk tubuh buah yang menyerupai payung.
(Tjirosoepomo, 1981)
3
Jamur kuping (Aurycularia
politrica)
Klasifikasi
Domain :
Eukaryota
Kingdom : Fungi
Divisio : Basidiomycota
Classis : Basidiomycetes
Ordo : Auriculorioles
Familia : Auriculoriaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia
politrica
Jamur kuping
memiliki tubuh buah mirip daun telinga manusia. Tubuh jamur kuping bertangkai
pendek dan tumbuh menempel pada substrat dengan membuat lubang pada
permukaannya.Bentuk tubuh buah berupa lembaran bergelombang tidak beraturan dan
agak rumit, besar seperti mangkok (cawan),dan lunak seperti selai,atau kenyal
mirip belulang.Permukaan atas seperti beludru dan bagian bawah licin
mengkilat.Kulitnya berlendir selama musim hujan dan tampak mengkerut pada musim
kemarau.Bentuk tubuh buah(basidiocarp).Tubuh buah jamur kuping dalam keadaan
basah bersifat gelatinous(kenyal),licin,lentur(elastis),berubah melengkung agak
kaku dalam keadaan kering.Lebar tubuh buah jamur kuping sekitar 3cm – 8cm dan
tebalnya sekitar 0,1cm – 0,2cm.Jamur kuping mencapai dewasa bila panjang
(diameter) basidocarp mencapai 10 cm. Karakteristik keluarga Aucularia adalah
memiliki basidium berupa hypobasidium atau epibasidium yang masing-masing
terdiri dari atas 4 sel.
Jenis jamur diatas (
jamur kuping, jamur merang, jamur tiram ) merupakan masuk kedalam divisi
Basidiomycotina. Jamur pada divisi ini mempunyai ciri-ciri hidupnya bersifat
heterotrof dan ada juga yang bersifat saprofit, ukurannya makroskopis dan
mikroskopis serta selnya multiseluler, hifanya bersekat dan hifa vegetatifnya
mempunyai satu inti yang haploid, memiliki badan buah yang disebut basidiokarp
yaitu tempat terbentuknya basidium, dan umumnya badan buahnya berbentuk seperti
payung yang terdiri atas bagian batang dan tudung. Tetapi ada yang berbentuk lembaran berlekuk
4
Jamur paku (Lentinula
edodes)
Klasifikasi
Domain : Eukariota
Kingdom : Fungi
Divisio : Basidiomycota
Classis : Hemolobasidiomycetes
Ordo : Agaricales
Familia : Marasmilaceae
Genus : Lentinula
Spesies : Lentinula
edodes
Ciri khas pada jamur paku adalah Batang dari tubuh buah sering melengkung. Payung
terbuka lebar. Payung terbuka lebar,berwarna coklat tua dengan bulu-bulu halus
di bagian atas. Sedangkan bagian bawah payung berwarna putih. Reproduksi
vegetatif, dengan pembentukn tunas oleh konidium dan fragmentasi miselium.
Sedangkan reproduksi generatif, dengan alat yang disebut basidium, basidium
berkumpul dalam badan yang disebut basidiokarp yang selanjutnya menghasilkan
spora.
5
Jamur kayu
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Divisio : Basidiomycota
Classis : Homobasimyecetes
Ordo : Hymenomycetalea
Familia : Polyporaceae
Genus : Ganoderma
Spesies :
Ganoderma applanatum
Merupakan organisme tingkat
rendah yang belum mempunyai akar,batang,daun sehingga disebut dengan tumbuhan
tallus. Tubuh terdiri dari satu sel (uniseluller) dan bersel banyak
(multiseluller). Sel berbentuk benang (hifa). Hifa akan bercabang-cabang
membentuk bangunan seperti anyaman yang disebut miselium. Tubuh multiseluller terdiri
atas hifa yang bersekat. Hidup terestrial saprofit, parasit atau membentuk
mikorhiza. Tubuh buah disebut basidiokarp yaitu tempat terbentuknya basidium
dan basidium terbentuk spora basidium. Basidiokarp tersusun atas
basidiun-basidium yang di dalamnya berisi spora (basidiospora). Basidium ada
yang terdiri atas satu sel dan ada yang bersekat-sekat terbagi menjadi 4 bagian
sel. Sel bersifat eukaryotik, tidak mempunyai klorofil, sebagai parasit atau
saprofit.
B. Jamur Mikroskopik
1. Jamur pada tempe (Rhizopus oryzae)
Klasifikasi
Domain :
Eukaryota
Kingdom :
Fungi
Divisio :
Zygomycota
Classis :
Zygomycetes
Ordo :
Mucorales
Familia :
Mucoraceae
Spesies :
Rhizopus orizae
Menurut
Soetrisno (1996) sifat-sifat jamur Rhizopus oryzae yaitu koloni berwarna
putih berangsur-angsur menjadi abu-abu; stolon halus atau sedikit kasar dan
tidak berwarna hingga kuning kecoklatan. sporangiofora tumbuh dari stolon dan
mengarah ke udara, baik tunggal atau dalam kelompok (hingga 5 sporangiofora);
rhizoid tumbuh berlawanan dan terletak pada posisi yang sama dengan
sporangiofora; sporangia globus atau sub globus dengan dinding berspinulosa
(duri-duri pendek), yang berwarna coklat gelap sampai hitam bila telah masak.
kolumela oval hingga bulat, dengan dinding halus atau sedikit kasar, spora
bulat, oval atau berbentuk elips atau silinder. suhu optimal untuk pertumbuhan
350C,minimal 5-70C dan maksimal 440C.
2.Jamur pada tape (Saccharomyces
serviceae)
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Divisio : Ascomycota
Classis : Ascomycetes
Ordo : Endomycetales
Familia : Saccharomycetaceae
Genus : Saccharomyces
Spesies : Saccharomyces
cereviceae
Saccharomyces cerevisiae merupakan
khamir sejati tergolong eukariotik (memiliki membran inti), ukuran 6-8 mikron,
berbentuk bulat telur, melakukan reproduksi dengan cara bertunas dan dapat
hidup di lingkungan aerob maupun anaerob. Kata Saccharomyces cerevisiae berasal
dari kata Saccharo artinya gula dan myces artinya makan sedangkan cerevisiae
artinya berkembang biak yang secara keseluruhan berarti ragi hidup dan
berkembang biak dengan memakan gula.S. Cerevisiae merupakan
kelompok mikroba yang tergolong dalam khamir (yeast). S.
Cereviceae secara morfologis umumnya memiliki bentuk elipsodial dengan
diameter yang tidak besar, hanya sekitar 1-3µm sampai 1-7µm3.
3.
Jamur pada roti (Mucor
mucedo)
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kingdom : Fungi
Divisio : Zygomycota
Classis : Zygomycetes
Ordo : Mucorales
Familia : Mucoraceae
Genus
: Mucor
Spesies :
Mucor mucedo
Mucor adalah genus
dari sekitar 3000 jenis cetakan umumnya ditemukan di tanah, sistem pencernaan,
permukaan tanaman, dan bahan sayuran busuk. Mucor mucedo hidup saprofit di
kotoran sapi , roti, tanah dan busukan . Hifa seperti benang putih, bagian
tertentu tampak sporangium dan sporangiofor berupa titik-titik hitam seperti
jarum pentul. Hifa tanpa sekat, terdapat sporangium dan sporangio- spora.
Organisme ini dan Zygomycetes lain akan tumbuh dengan cepat pada kebanyakan
media jamur. Dapat menyebabkan kekebalan tubuh Mega
siRnawati berkompromi mucorosis dalam individu. Situs infeksi paru-paru,
sinus hidung, otak, mata dan kulit. Infeksi mungkin memiliki beberapa situs.
H.
Kesimpulan
Fungi adalah nama regnum dari
sekelompok besar makhluk hidup eukariotik heterotrof yang mencerna makanannya
di luar tubuh lalu menyerap molekul nutrisi ke dalam sel-selnya. Fungi
memperbanyak diri secara seksual dan aseksual.
Ciri-ciri umum jamur:
• Sel jamur bersifat eukariotik (mempunyai selaput inti)
• Memiliki dinding sel yang mirip dengan dinding sel tumbuhan
• Bersifat heterotrof (tidak dapat mensintesis makanan sendiri)
• Tidak mengandung klorofil.
• Bersifat kosmopolit yaitu dapat hidup semua tempat terutama tempat yang lembab
• Sel jamur bersifat eukariotik (mempunyai selaput inti)
• Memiliki dinding sel yang mirip dengan dinding sel tumbuhan
• Bersifat heterotrof (tidak dapat mensintesis makanan sendiri)
• Tidak mengandung klorofil.
• Bersifat kosmopolit yaitu dapat hidup semua tempat terutama tempat yang lembab
Jamur kuping, jamur merang dan jamur tiram merupakan masuk kedalam divisi Basidiomycotina. ciri-ciri hidupnya:
bersifat heterotrof dan ada juga yang bersifat saprofit, ukurannya makroskopis dan mikroskopis serta selnya multiseluler, hifanya bersekat dan hifa vegetatifnya mempunyai satu inti yang haploid, memiliki badan buah yang disebut basidiokarp yaitu tempat terbentuknya basidium
Jamur kuping bersifat saprofit pada kayu yang sudah mati, tubuh buahnya enak dimakan, dan berwarna kecoklatan. Jamur Merang (Volvariella volvacea) merupakan jamur yang memiliki sumber protein dan terdapat pada tumpukan merang ( Jerami padi ).
Jamur Tiram (Pleurotusastreatus)
merupakan jamur yang hidup pada subtrat /medium yang mengandung banyak lignin
dan selulosa.
Jamur Mikroskopik
Jamur Roti,jamur tempe,jamur tape (peyem) merupakan masuk kedalam divisi Zygomycotina. ciri-cirinya :
• Tubuhnya multiseluler
• Terdiri atas Hifa tidak bersekat
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit
• Reproduksinya secara Vegetatif dengan spora dan Generatif
Jamur Roti,jamur tempe,jamur tape (peyem) merupakan masuk kedalam divisi Zygomycotina. ciri-cirinya :
• Tubuhnya multiseluler
• Terdiri atas Hifa tidak bersekat
• Habitat umumnya di darat sebagai saprofit
• Reproduksinya secara Vegetatif dengan spora dan Generatif
Jamur merupakan
organisme eukariotik yang tidak mempunyai klorofil, bersifat heterotrof,
tubuhnya terdiri dari benang-benang (hifa) Jamur berada pada tempat yang
lembab dan mengndung sisa-sisa organik, pada kayu yang lapuk, tempat buangan
sampah,akar akar tumbuhan, terutama banyak tumbuh ketika musim hujan. Bila
dibandingkan dengan tumbuhan tingkat tinggi, jamur memiliki ciri sebagai
berikut : tubuh buahnya merupakan tallus, sedangkan tumbuhan bagian-bagiannya
telah memiliki akar, batang dan daun yang sebenarnya.
Jamur berkembangbiak dengan dengan spora dan umunya secara seksual
ataupun aseksual. Semula jamur dianggap sebagai tumbuhan, Klasifikasi yang
memasuki fungi kedalam dunia karena beralasan karena keasaman dalam hidupnya,
habitat hidupnya pada umumnya di tanah. Fungi yang mengahsilkan tubuh buah
seperti hal pertumbuhan lumut. jamur
hanya tumbuh pada waktu tertentu, pada kondisi tertentu yang mendukung, dan
lama hidupnya terbatas, contoh,
jamur banyak muncul pada musim hujan di kayu-kayu lapuk, serasah, maupun
tumpukan jerami. namun, jamur ini segera mati setelah musim kemarau tiba.
Klasifikasi jamur
terbagi ke dalam lima divisi:
1. Divisi
Zygomycota.
2. Divisi
Ascomycota
3. Divisi
Basidiomycota
4. Divisi
Deuteromycota
Daftar
Pustaka
Tjitrosoepomo, gembong.1989.Taksonomi Tumbuhan.Yogyakarta: Gadjah
Mada University
Neil A, Campbell.2000.Campbell Edisi 5.Jakarta.PT Gelora Aksara Pratama
J Michael, Jr Pelczar.2008.Dasar-dasar mikrobiologi.jakarta.Universitas Indonesia
Schlegel dan Schmidt, 1994. Mikrobiologi Umum Edisi ke Enam.
Yogyakarta: UGM Press.
Saptasari, Murni. 2002.
Botani Tumbuhan Rendah: Jamur.
Malang: UM Press
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur.
19 Juni 2013 15.00. Kampus Net: Semarang
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_merang 19 Juni 2013 15.00. Kampus Net: Semarang
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram 19 Juni 2013 15.00. Kampus Net: Semarang
www.google.com//fungi.id.com.co.id//wikipedia. Tanggal 20 juni pukul 19.00 WIB
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_merang 19 Juni 2013 15.00. Kampus Net: Semarang
http://id.wikipedia.org/wiki/Jamur_tiram 19 Juni 2013 15.00. Kampus Net: Semarang
www.google.com//fungi.id.com.co.id//wikipedia. Tanggal 20 juni pukul 19.00 WIB
0 komentar:
Posting Komentar